(Ungu)

ngawur

ngawur
album

Rabu, 28 Mei 2014

Buah Dan Daun Bengkoang Surga Unutk Kulit

Berdasarkan hasil penelitian, daun  binahong mengandung saponin, alkaloid dan polifenol (Annisa, 2007).  Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun. Penyarian senyawa saponin akan memberikan hasil yang lebih baik sebagai antibakteri jika menggunakan pelarut polar seperti etanol 70% (Harborne, 1973).
Saponin
  Saponin adalah glikosida triterpena dan sterol yang telah terdeteksi dalam lebih dari 90 suku tumbuhan. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti sabun, serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuan membentuk busa dan menghemolisis sel darah. Triterpen tertentu terkenal karena rasanya,terutama kepahitannya. Pencarian saponin dalam tumbuhan telah dirangsang oleh kebutuhan akan sumber sapogenin yang mudah diperoleh. Saponin dan glikosida sapogenin adalah salah satu tipe glikosida yang tersebar luas dalam tumbuhan (Harborne, 1987). Dikenal dua macam saponin, yaitu glikosida triterpenoid alkohol dan glikosida dengan struktur steroid. Kedua saponin ini larut dalam air dan etanol tetapi tidak larut dalam eter (Robinson, 1995).
 Polifenol
Senyawa fenol meliputi aneka ragam senyawa yang berasal dari tumbuhan, yang mempunyai ciri sama yaitu cincin aromatik yang mengandung satu atau dua penyulih hidroksil. Senyawa fenol cenderung mudah larut dalam air karena umumnya sering kali berikatan dengan gula sebagai glikosida, dan biasanya terdapat dalam vakuola sel. Beberapa ribu senyawa fenol telah diketahui strukturnya. Flavonoid merupakan golongan terbesar, tetapi fenol monosiklik sederhana, fenil propanoid,dan kuinon fenolik juga terdapat dalam jumlah yang besar. Beberapa golongan bahan polimer penting dalam tumbuhan seperti lignin, melanin, dan tanin adalah senyawa polifenol (Harborne, 1987).
 Alkaloid
Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Pada umumnya alkaloid mencakup senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai bagian dari sistem siklik alkaloid sering kali beracun pada manusia dan banyak yang mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jadi digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Umumnya alkaloid tidak berwarna, bersifat optis aktif dan sedikit yang berupa cairan pada suhu kamar (Harborne, 1987)
 Minyak Atsiri
            Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari daun,bunga, biji, batang atau kulit dan akar atau rhizoma. Minyak atsiri disebut juga minyak eteris yaitu minyak yang mudah menguap dan diperoleh dari tanaman dengan cara penyulingan, biasanya tidak berwarna terutama bila masih dalam keadaan segar, setelah terjadi proses oksidasi dan pendamaran makin lama akan berubah menjadi gelap, untuk menghindarinya harus disimpan dalam keadaan penuh dan tertutup rapat (Guenther, 1987). Minyak atsiri umumnya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia yang terbentuk dari unsur Karbon (C),Hidrogen (H) dan Oksigen (O) serta berbagai persenyawaan kimia yang mengandung unsur Nitrogen (N) dan Belerang (S) (Ketaren, 1985).   Beberapa minyak atsiri dapat digunakan sebagai bahan antiseptik internal dan eksternal, bahan analgesik, hemolitik atau enzimatik, sedativ, stimulan, untuk obat sakit perut, bahan pewangi kosmetik dan sabun (Guenther, 1987)
 Asam Oleanolik
Daun binahong diketahui mempunyai kandungan asam oleanolik. Asam oleanolik merupakan golongan triterpenoid yang merupakan antioksidan pada tanaman. Mekanisme perlindungan oleh asam oleanolik adalah dengan mencegah masuknya racun ke dalam sel dan meningkatkan sistem pertahanan sel. Asam oleanolik juga memiliki zat anti inflamasi. Kandungan nitrit oksida pada asam oleanolik juga menjadi anti oksidan, yang dapat berfungsi sebagai toksin yang kuat untuk membunuh bakteri. Jadi dengan adanya asam oleanik ini akan memperkuat daya tahan sel terhadap infeksi dan memperbaiki sel sehingga sel dapat beregenerasi dengan baik.
Daun Binahong
Bagi kebanyakan orang  daun Binahong dianggap sebagai dedaunan biasa yang tidak berguna dan dibiarkan tumbuh liar. Sayangnya, anggapan ini ternyata salah sepenuhnya, karena daun yang “tidak berguna” ini justru memiliki banyak sekali khasiat dan manfaat bagi kesehatan. Sebelum mengetahui lebih jauh tentang khasiat dan manfaatnya , sebaiknya kita mengetahui dahulu apa dan bagaimana daun Binahong itu. Daun Binahong sebenarnya berbentuk seperti layaknya daun biasa serta dapat tumbuh diberbagai macam tempat, baik itu dataran rendah maupun tinggi. Dalam bahasa Latin, daun Binahong disebut Bassela rubra linn.
Meskipun baru-baru ini dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat, namun daun Binahong ternyata sudah dikonsumsi oleh orang-orang Vietnam pada masa perang yang melibatkan blok komunis dan sekutu. Selain itu, lebih jauh, bangsa Cina juga sudah mengkonsumsi Binahong yang disebut oleh mereka dengan nama Dheng San Chi.  Lalu sebenarnya apa saja kandungan dalam daun Binahong sehingga dianggap sebagai daun “sakti”? dan apa saja penyakit yang dapat diatasi dengan memanfaatkan daun ini? perlu Anda ketahui bahwa daun Binahong ternyata memiliki banyak sekali kandungan berbagai senyawa kimia, diantaranya adalah saponin, asam olenolik, minyak atsiri, serta polifenol yang juga sangat tinggi. Lebih lanjut, dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa senyawa-senyawa kimia dalam daun Binahong ini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan dan sebagai zat antoksidan maupun untuk penguat imun tubuh.
Daun Binahong
Beberapa orang mungkin juga hanya menganggap Binahong hanya memiliki khasiat pada bagian daunnya saja. Padahal, bisa dianggap hampir pada semua bagian tanaman Binahong ini berguna. Salah satu contohnya adalah bagian batang yang kini dapat digunakan dalam terapi herbal. Meski demikian, tetap saja bagian daunnya yang lebih dikenal berkhasiat dan menjadi alternatif bagi banyak orang untuk dijadikan sebagai obat alami guna menyembuhkan maupun mengurangi beberapa penyakit ringan sampai penyakit berat. Untuk penyakit jenis ringan yang mampu diatasi daun Binahong diantaranya adalah gatal-gatal, sakit perut, pusing, mimisan, wasir maupun hanya sebagai menambah vitalitas daya tahan tubuh. Sedangkan untuk penyakit berat mulai dari kolesterol, diabetes, asam urat, kencing manis, darah rendal, radang ginjal, gegar otak dan lain-lain.
Nah, bagaimana cara mengolah daun Binahong sebagai obat? Tentunya bukan dengan dimakan mentah-mentah langsung dari tanamannya. Setidaknya ada cara sederhana, yakni mengolah daun Binahong  dengan direbus lalu diambil airnya. Alternatif lain bisa dengan mencuci bersih lalu dikunyah langsung, maupun menggunakan proses blender lebih dahulu.  Dosis yang ditentukan bisa menggunakan 5-10 lembar daun Binahong untuk takaran dengan 1-2 gelas air putih. Jika memang penyakit yang diderita sudah sangat berat, lebih baik lagi untuk mengkonsumsi daun Binahong ini secara rutin sehari sekali agar khasiatnya cepat kelihatan. Apabila Anda kesulitan untuk mendapatkan daun Binahong, saat ini sudah banyak produk obat herbal dengan bahan dasar daun Binahong, baik itu berbentuk kapsul, teh dan lain-lain.
Apakah daun Binahong hanya digunakan untuk penyakit serius? Tidak juga karena daun ini bisa dimanfaatkan untuk kecantikan dan perawatan kulit. Binahong cukup mampu untuk menghilangkan kerutan serta jerawat pada wajah. Untuk penggunaannya juga sangat gampang sekali, karena Anda hanya perlu menggunakan daun binahong sebagai masker wajah baik secara utuh maupun sudah ditumbuk halus. Tempelkan pada bagian wajah yang ingin dibersihkan dan langkah ini bisa dilakukan setiap malam sebelum tidur. Bahkan jika masih kurang, Anda dapat meminum air rebusan yang diramu dengan 5-10 lembar daun binahong. Memang rasanya agak pahit, namun Anda bisa mencampur dengan madu.

0 komentar:

Posting Komentar